JAKARTA - Jelang pergantian tahun masyarakat tanah air makin disibukkan dengan pesta demokrasi Pemilu 2024.
Tahun 2024 adalah Tahunnya pesta demokrasi karena pelaksanaan pemilu serentak Pilpres, Pileg dan Pilkada.
Baca juga:
Tony Rosyid: Partai Umat Bermanuver
|
Melihat adanya proses politik yang menghangat, Koordinator Wilayah III PP Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia ( Korwil III PP GMKI), Carlos Wawo menyampaikan pentingnya menjaga kondusifitas di masyarakat jelang pemilu 2024 dan pasca pemilu 2024.
"Kita perlu belajar dari pemilu-pemilu sebelumnya bahwa ada potensi pecah belah masyarakat ketika pemilu dilaksanakan, karena perbedaan pandangan politik"
Baca juga:
Ingin Jadi Presiden, Ini Strateginya!
|
Adanya pemberitaan hoax, berita bohong dan fitnah yang sangat masif di masyarakat sehingga membuat panas tensi politik di masyarakat.
"Konten-konten hoax, berita bohong dan fitnah yang sangat banyak membuat masyarakat dapat dengan mudah di pecah belah".
Melihat hal ini, Korwil III PP GMKI mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya pemuda dan mahasiswa untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat menuju Pemilu 2024.
"Pemuda dan mahasiswa harus bergerak untuk menjadi katalisator di masyarakat, penyejuk di masyarakat, memberikan pesan damai, pesan positif, berkomunikasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga situasi masyarakat selalu aman dan damai menuju Pemilu 2024 dan pasca Pemilu 2024".
Baca juga:
Tony Rosyid: Firli dan Prahara di KPK
|
Carlos juga menyampaikan bahwa mewujudkan Pemilu Damai 2024 bukan hanya tugas pemerintah atau penyelenggara pemilu, tetapi tugas seluruh masyarakat Indonesia khususnya Pemuda dan Mahasiswa.
"Saat ini sedang digaungkan tagar Pemilu Damai, ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia khususnya Pemuda dan Mahasiswa".
Carlos menyadari beban sejarah yang sangat penting bahwa pelaksanaan Pemilu 2024 harus terlaksana dengan lancar dan damai.
"Hal ini kan menjadi sejarah yang tercatat bahwa generasi kita saat ini mampu mewujudkan Pemilu yang Aman, Pemilu yang Damai dan Pemilu yang Demokratis".
(***)